Marsigit Philosophy Class 2019- Oleh Heriansyah /19701261017
1. Judul Penelitian
Rekonstruksi Pendidikan Muhammadiyah menuju
Pendidikan Islam yang Progresif.
2. Latar Belakang
- Mutu pendidikan merupakan salah satu syarat bagi Indonesia untuk memasuki era globalisasi yang penuh persaingan.
- Muhammadiyah memiliki 166 perguruan tinggi (termasuk Aisyiyah sebagai Organisasi Otonom Muhammadiyah) yang terdiri dari 54 Universitas, 9 Akademi, 7 Institut, 5 Politeknik dan 91 Sekolah Tinggi yang tersebar di seluruh Indonesia (Laporan Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah 2019). Dari jumlah tersebut, 6 PTM/A terakreditasi A, 63 PTM/A terakreditasi B, 59 PTM/A mendapatkan peringkat akreditasi C dan selebihnya belum terakreditasi (Laporan Majelis Diktillitbang PP Muhammadiyah, 2019). Apabila mutu pendidikan dicerminkan dari status akreditasi perguruan tinggi, dapat dikatakan bahwa mutu PTMA masih banyak yang rendah.
- Pendidikan yang diselenggarakan oleh Muhammadiyah seharusnya adalah pendidikan Islam progresif yang memadukan agama dan kehidupan nyata, antara iman dan kemajuan yang menyeluruh. Muhammadiyah menetapkan Pendidikan Al Islam Kemuhammadiyahan sebagai pendidikan Islam modern yang berkemajuan sekaligus ruh (spirit) pendidikan yang harus diselenggarakan oleh seluruh PTM (Ali, 2016; Mu’arif, 2017; Apriyadi, 2018).
- Pendidikan Muhammadiyah harus mengambil peran sentral dalam pengembangan intelektual, moral, spiritual dan sosial mahasiswa atau lulusan dalam menghadapi tantangan global.
- Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah merumuskan tentang Hakikat Pendidikan Muhammadiyah. Namun, disebabkan banyak faktor, pemahaman dan pelaksanaan konsep pendidikan Muhammadiyah sangat beragam.
- Pendidikan Muhammadiyah sudah dilaksanakan sejak Muhammadiyah berdiri, diperlukan rumusan baru terhadap konsep pendidikan Muhammadiyah sekaligus merumuskan pembaharuan konsep dan pelaksanaan pendidikan Muhammadiyah. Rekonstruksi perlu dilakukan untuk melihat efektifitas ketercapaian tujuan pendidikan Muhammadiyah dalam rangka menuju pendidikan yang progresif..
3. Perumusan
Permasalahan (Statement of Problem)
Pendidikan Muhammadiyah adalah bagian dari sistem pendidikan nasional yang
memiliki peran strateis dalam mencerdaskan kehidupan bangsa sejak Indonesia
belum meredeka sampai sekarang. Sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional nasional
yang sangat penting bagi kemajuan bangsa, gerakan Muhammadiyah di bidang
Pendidikan harus direkonstruksi. Rekonstruksi gerakan pendidikan Muhammadiyah selama
ini hanya bersifat temporal dan insidental pada beberapa kejadian tertentu
sehingga tidak dapat memberikan perbaikan dan rekomendasi yang dapat merumsukan
pendidikan Muhammadiyah yang lebih baik dan ilmiah.
Dari latar belakang
tersebut, pertanyaan penelitian yang akan dicapai dalam penelitian adalah untuk
menjawab sebagai berikut:
a.
Bagaimana kondisi pendidikan Muhammadiyah
ditinjau dari pendidikan progresif?
b.
Bagaimana konsep pendidikan Islam yang
progresif menurut Muhammadiyah?
c.
Apa saja yang harus dikonstruk ulang konsep
pendidikan Muhammadiyah saat ini?
4. Metode Penelitian
Penelitian ini adalah kualitatif dengan
pendekatan heurmenetika. Pendekatan heurmenetika yaitu sebuah pendekatan yang
bertujuan untuk menggali makna dan relevansi dari teks- teks atau data-data
historis yang dikaji dalam sebuah penelitian. Paul Ricoeur (1965) dalam Palmer
(2016) mendefinisikan hermeneutika sebagai teori tentang kaidah-kaidah yang
menata sebuah eksegesis, yaitu “sebuah interpretasi teks particular atau kumpulan
potensi tanda-tanda keberadaan yang dipandang sebagai sebuah teks.” Penggunaan pendekatan
ini signifikan mengingat sumber-sumber primer terkait pendidikan Muhammadiyah
sangat banyak dan beragam dalam berbagai bentuk aik teks (dokumen), kegiatan,
pemikiran para tokoh yang tersebar sejak Muhammadiyah berdiri sampai sekarang.
Pendekatan Hermeneutikia dirasa semakin relevan karena salah satu
definisi dari hermeneutika itu sendiri adalah “to explain”, yaitu
“menjelaskan” yang bertujuan untuk menjelaskan makna teks-teks. Pendekatan hermeneutika
yang digunakan adalah sebuah model pendekatan yang telah banyak diulas oleh
Hans-George Gadamer dalam Truth and Method yaitu sebuah dialog yang
dibangun antara teks dan penafsirnya. Pendekatan Hermeneutika berisi ulasan
secara kritis tentang pemahaman historis yang bersandarkan pada ontologi bahasa
(Palmer, 2016). Dengan kata lain, hermeneutika adalah sebuah sistem filsafat
interpretasi dengan menggunakan logika
bahasa. Noeng Muhadjir (2002) mencatat
terdapat empat unsur dalam proses
pemahaman dialektis menurut Gadamer, yaitu bidlung (budaya),
sensus communis (kebijakan sosial),
practical reason (pertimbangan praktis), dan taste (selera). Bidlung
dapat diartikan sebagai culture, yaitu bentukan yang mengindividu
tentang peristiwa lingkungannyayang menyisihkan yang kasuistik dan memilih yang esensi (indah, tak indah,
dan seterusnya). Sensus communis
dapat diartikan sebagai kebijakan sosial, yaitu kearifan hati nurani
agar serasi dengan kehidupan masyarakat.
Practical reason adalah pertimbangan praktis yang komprehensif antara
teori dan praktik. Taste adalah selera yang berhubungan dengan
kecenderungan individual terhadap sesuatu.
Karena menggunakan Pendekatan Hermeneutika, maka pengumpulan data
dalam penelitian ini menggunakan metode dokumentasi,yakni mengumpulkan karya,
pedoman atau catatan (sumber primer) dari Muhammadiyah termasuk para tokohnya dan
sumber-sumber sekunder yang turut melengkapi data dalam penelitian ini. Sumber-sumber sekunder yang digunakan dalam
penelitian tesis ini berupa buku atau artikel di media massa yang membahas tentang
pendidikan Muhammadiyah.
Setelah
terkumpul data-data primer dilakukan
proses interpretasi. Dalam proses interpretasi inilah digunakan teori
hermeneutika untuk menggali makna dan relevansi di balik teks-teks atau
benda-benda yang keberadaannya dapat disejajarkan dengan teks. Langkah
berikutnya adalah proses analisis terhadap makna yang tersusun dari balik teks
untuk menemukan relevansi dengan konsep Filsafat Pendidikan Progresivisme.
Dalam proses analisis dibutuhkan sumber-sumber sekunder yang memberikan cukup
banyak informasi seputar pemikiran pendidikan Muhammadiyah. Proses analisis
data dilakukan secara deskriptif-kualitatif.
Daftar Pustaka
Ali, Muhammad. (2016). Pendidikan Berkemajuan: Refleksi
Praktis Pendidikan K.H. Ahmad Dahlan. UNY: Disertasi
Apriyadi, Hendra.
(2018). Nilai Progresivisme Dalam Pendidikan Karakter Kesalehan Sosial Ajaran
K.H. Ahmad Dahlan Pada Novel Sang Pencerah Kajian Sosiopragmatik. UMS: Tesis
Brubacher, John. S. (1950). Modern Philosophies of Education. Second Edition. New York:
Mcgraw-Hill
Khozin. (2005) Menggugat
Pendidikan Muhammadiyah, Malang: UMM Press
Kurzman, Charles [ed]. (2001) Wacana
Islam Liberal: Pemikiran Islam Kontemporer Tentang Isu-isu Global. Jakarta:
Paramadina
Maragustam. (2015). Paradigma
Holistik-Integratif-Interkonektif Dalam Filsafat Manajemen Pendidikan
Karakter. Jurnal Studi Agama dan
Masyarakat Volume11, Nomor 1, Juni 2015
Marsigit. (2013) Karakter Islam Dalam Sejarah
Pergulatan Memperebutkan Kekuasaan, Filsafat, Ideologi, Ilmu(Matematika), Dan
Pendidikan. https://www.academia.edu/
27850256/KARAKTER_ISLAM_DALAM_SEJARAH_PERGULATAN_MEMPEREBUTKAN_KEKUASAAN_FILSAFAT_IDEOLOGI_ILMU_MATEMATIKA_DAN_PENDIDIKAN.
Diakses tanggal 20 November 2019
Mu’arif,.
(2017) Pemikiran Pendidikan K.H. Ahamd Dahlan: Tinjauan Filsafat Pendidikan
Progresivisme. UIN Sunan Kalijaga: Tesis
Nadlifah. (2016).
Muhammadiyah Dalam Bingkai Pendidikan Humanis (Tinjauan Psikologi Humanistik).
AL-BIDAYAH: Jurnal Pendidikan Dasar Islam Volume 8, Nomor 2, Desember 2016
Nanuru, Ricardo F. (2013). Progresivisme Pendidikan dan
Relevansinya di Indonesia. Jurnal UNIERA. Vol. 2, No. 2; Agustus 2013.
Noer, Deliar, (1996). Gerakan Modern Islam di
Indonesia 1900-1942, Jakarta: LP3ES
Palmer, Richard E. (2016). Hermeneutika:
Teori Baru Mengenai Interpretasi, terj. Musnur Hery dan Damanhuri Muhamed.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sadzali, Munawir.(1993) Islam dan Tata Negara: Ajaran, Sejarah,
dan Pemikiran. Jakarta: Universitas Indonesia Press
Siddik, Dja’far. (2015).
Filsafat Pendidikan Muhammadiyah. Asrul Daulay dan Ja’far (edt.) Filsafat
Pendidikan Islam. Perdana Publishing
sy tertarik dengan judul pak heri "Rekonstruksi Pendidikan Muhammadiyah menuju Pendidikan Islam yang Progresif", dimana selama ini kita tahu bahwa semua lapisan umur mulai dari PAUD sampai PT tersentuh oleh muhammadiyah. Ini dapat menjadi referensi untuk lebih mengenal pendidikan Muhammadiyah.
BalasHapusSemoga makin bermakna
BalasHapus