Senin, 13 Januari 2020

PROPOSAL PENELITIAN (Tugas Kuliah Prof.Dr. Marsigit , MA - Heriansyah - 2019)

Marsigit Philosophy Class 2019- Oleh Heriansyah /19701261017


1.  Judul Penelitian
Rekonstruksi Pendidikan Muhammadiyah menuju Pendidikan Islam yang Progresif.

2. Latar Belakang
  • Mutu pendidikan merupakan salah satu syarat bagi Indonesia untuk memasuki era globalisasi yang penuh persaingan.
  • Muhammadiyah memiliki 166 perguruan tinggi (termasuk Aisyiyah sebagai Organisasi Otonom Muhammadiyah) yang terdiri dari 54 Universitas,  9 Akademi, 7 Institut, 5 Politeknik dan 91 Sekolah Tinggi yang tersebar di seluruh Indonesia (Laporan Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah 2019). Dari jumlah tersebut, 6 PTM/A terakreditasi A, 63 PTM/A terakreditasi B, 59 PTM/A mendapatkan peringkat akreditasi C dan selebihnya belum terakreditasi (Laporan Majelis Diktillitbang PP Muhammadiyah, 2019). Apabila mutu pendidikan dicerminkan dari status akreditasi perguruan tinggi, dapat dikatakan bahwa mutu PTMA masih banyak yang rendah.
  • Pendidikan yang diselenggarakan oleh Muhammadiyah seharusnya adalah  pendidikan Islam progresif yang memadukan agama dan kehidupan nyata, antara iman dan kemajuan yang menyeluruh. Muhammadiyah menetapkan Pendidikan Al Islam Kemuhammadiyahan sebagai pendidikan Islam  modern yang berkemajuan  sekaligus ruh (spirit) pendidikan yang harus diselenggarakan oleh seluruh PTM (Ali, 2016; Mu’arif, 2017; Apriyadi, 2018).
  • Pendidikan Muhammadiyah harus mengambil peran sentral dalam pengembangan intelektual, moral, spiritual dan sosial mahasiswa atau lulusan dalam menghadapi tantangan global.
  • Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah merumuskan tentang Hakikat Pendidikan Muhammadiyah. Namun, disebabkan banyak faktor, pemahaman dan pelaksanaan konsep pendidikan Muhammadiyah sangat beragam.
  • Pendidikan Muhammadiyah sudah dilaksanakan sejak Muhammadiyah berdiri, diperlukan rumusan baru terhadap konsep pendidikan Muhammadiyah sekaligus merumuskan pembaharuan konsep dan pelaksanaan pendidikan Muhammadiyah. Rekonstruksi perlu dilakukan untuk melihat efektifitas ketercapaian tujuan pendidikan Muhammadiyah dalam rangka menuju pendidikan yang progresif.. 



3. Perumusan Permasalahan (Statement of Problem)
Pendidikan Muhammadiyah adalah bagian dari sistem pendidikan nasional yang memiliki peran strateis dalam mencerdaskan kehidupan bangsa sejak Indonesia belum meredeka sampai sekarang. Sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional nasional yang sangat penting bagi kemajuan bangsa, gerakan Muhammadiyah di bidang Pendidikan harus direkonstruksi. Rekonstruksi gerakan pendidikan Muhammadiyah selama ini hanya bersifat temporal dan insidental pada beberapa kejadian tertentu sehingga tidak dapat memberikan perbaikan dan rekomendasi yang dapat merumsukan pendidikan Muhammadiyah yang lebih baik dan ilmiah.
Dari latar belakang tersebut, pertanyaan penelitian yang akan dicapai dalam penelitian adalah untuk menjawab sebagai berikut:
a.       Bagaimana kondisi pendidikan Muhammadiyah ditinjau dari pendidikan progresif?
b.      Bagaimana konsep pendidikan Islam yang progresif menurut Muhammadiyah?
c.       Apa saja yang harus dikonstruk ulang konsep pendidikan Muhammadiyah saat ini?

4. Metode Penelitian
Penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan heurmenetika. Pendekatan heurmenetika yaitu sebuah pendekatan yang bertujuan untuk menggali makna dan relevansi dari teks- teks atau data-data historis yang dikaji dalam sebuah penelitian. Paul Ricoeur (1965) dalam Palmer (2016) mendefinisikan hermeneutika sebagai teori tentang kaidah-kaidah yang menata sebuah eksegesis, yaitu “sebuah interpretasi teks particular atau kumpulan potensi tanda-tanda keberadaan yang dipandang sebagai sebuah teks.” Penggunaan pendekatan ini signifikan mengingat sumber-sumber primer terkait pendidikan Muhammadiyah sangat banyak dan beragam dalam berbagai bentuk aik teks (dokumen), kegiatan, pemikiran para tokoh yang tersebar sejak Muhammadiyah berdiri sampai sekarang.
Pendekatan Hermeneutikia dirasa semakin relevan karena salah satu definisi dari hermeneutika itu sendiri adalah “to explain”, yaitu “menjelaskan” yang bertujuan untuk menjelaskan makna teks-teks. Pendekatan hermeneutika yang digunakan adalah sebuah model pendekatan yang telah banyak diulas oleh Hans-George Gadamer dalam Truth and Method yaitu sebuah dialog yang dibangun antara teks dan penafsirnya. Pendekatan Hermeneutika berisi ulasan secara kritis tentang pemahaman historis yang bersandarkan pada ontologi bahasa (Palmer, 2016). Dengan kata lain, hermeneutika adalah sebuah sistem filsafat interpretasi dengan menggunakan  logika bahasa. Noeng Muhadjir (2002) mencatat  terdapat empat unsur dalam  proses pemahaman dialektis menurut Gadamer, yaitu bidlung (budaya), sensus  communis (kebijakan sosial), practical reason (pertimbangan praktis), dan taste (selera). Bidlung dapat diartikan sebagai culture, yaitu bentukan yang mengindividu tentang peristiwa lingkungannyayang menyisihkan yang kasuistik  dan memilih yang esensi (indah, tak indah, dan seterusnya). Sensus communis  dapat diartikan sebagai kebijakan sosial, yaitu kearifan hati nurani agar serasi  dengan kehidupan masyarakat. Practical reason adalah pertimbangan praktis yang komprehensif antara teori dan praktik. Taste adalah selera yang berhubungan dengan kecenderungan individual terhadap sesuatu.
Karena menggunakan Pendekatan Hermeneutika, maka pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode dokumentasi,yakni mengumpulkan karya, pedoman atau catatan (sumber primer) dari Muhammadiyah termasuk para tokohnya dan sumber-sumber sekunder yang turut melengkapi data dalam penelitian ini.   Sumber-sumber sekunder yang digunakan dalam penelitian tesis ini berupa buku atau artikel di media massa yang membahas tentang pendidikan Muhammadiyah.
Setelah terkumpul data-data primer  dilakukan proses interpretasi. Dalam proses interpretasi inilah digunakan teori hermeneutika untuk menggali makna dan relevansi di balik teks-teks atau benda-benda yang keberadaannya dapat disejajarkan dengan teks. Langkah berikutnya adalah proses analisis terhadap makna yang tersusun dari balik teks untuk menemukan relevansi dengan konsep Filsafat Pendidikan Progresivisme. Dalam proses analisis dibutuhkan sumber-sumber sekunder yang memberikan cukup banyak informasi seputar pemikiran pendidikan Muhammadiyah. Proses analisis data dilakukan secara deskriptif-kualitatif.   

Daftar Pustaka
Ali, Muhammad. (2016). Pendidikan Berkemajuan: Refleksi Praktis Pendidikan K.H. Ahmad Dahlan. UNY: Disertasi
Apriyadi, Hendra. (2018). Nilai Progresivisme Dalam Pendidikan Karakter Kesalehan Sosial Ajaran K.H. Ahmad Dahlan Pada Novel Sang Pencerah Kajian Sosiopragmatik. UMS: Tesis
Brubacher, John. S. (1950). Modern Philosophies of Education. Second Edition. New York: Mcgraw-Hill
Khozin. (2005) Menggugat Pendidikan Muhammadiyah, Malang: UMM Press
Kurzman, Charles [ed]. (2001) Wacana Islam Liberal: Pemikiran Islam Kontemporer Tentang Isu-isu Global. Jakarta: Paramadina
Maragustam. (2015). Paradigma Holistik-Integratif-Interkonektif Dalam Filsafat Manajemen Pendidikan Karakter.   Jurnal Studi Agama dan Masyarakat Volume11, Nomor 1, Juni 2015
Marsigit. (2013) Karakter Islam Dalam Sejarah Pergulatan Memperebutkan Kekuasaan, Filsafat, Ideologi, Ilmu(Matematika), Dan Pendidikan. https://www.academia.edu/ 27850256/KARAKTER_ISLAM_DALAM_SEJARAH_PERGULATAN_MEMPEREBUTKAN_KEKUASAAN_FILSAFAT_IDEOLOGI_ILMU_MATEMATIKA_DAN_PENDIDIKAN. Diakses tanggal 20 November 2019
Mu’arif,. (2017) Pemikiran Pendidikan K.H. Ahamd Dahlan: Tinjauan Filsafat Pendidikan Progresivisme. UIN Sunan Kalijaga: Tesis
Nadlifah. (2016). Muhammadiyah Dalam Bingkai Pendidikan Humanis (Tinjauan Psikologi Humanistik). AL-BIDAYAH: Jurnal Pendidikan Dasar Islam Volume 8, Nomor 2, Desember 2016
Nanuru, Ricardo F. (2013). Progresivisme Pendidikan dan Relevansinya di Indonesia. Jurnal UNIERA. Vol. 2, No. 2; Agustus 2013.
Noer, Deliar, (1996). Gerakan Modern Islam di Indonesia 1900-1942, Jakarta: LP3ES
Palmer, Richard E. (2016). Hermeneutika: Teori Baru Mengenai Interpretasi, terj. Musnur Hery dan Damanhuri Muhamed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sadzali, Munawir.(1993)  Islam dan Tata Negara: Ajaran, Sejarah, dan Pemikiran. Jakarta: Universitas Indonesia Press
Siddik, Dja’far. (2015). Filsafat Pendidikan Muhammadiyah. Asrul Daulay dan Ja’far (edt.) Filsafat Pendidikan Islam. Perdana Publishing

2 komentar:

  1. sy tertarik dengan judul pak heri "Rekonstruksi Pendidikan Muhammadiyah menuju Pendidikan Islam yang Progresif", dimana selama ini kita tahu bahwa semua lapisan umur mulai dari PAUD sampai PT tersentuh oleh muhammadiyah. Ini dapat menjadi referensi untuk lebih mengenal pendidikan Muhammadiyah.

    BalasHapus